Selasa, 07 Juli 2009

Kebahagian Ketika Wukuf

Kebahagian Ketika Wukuf

INTI dari ibadah haji adalah wukuf di Arofah, barang siapa pergi haji ke Tanah Suci Mekkah tetapi tidak melakukan wukuf di Arofah, maka ibadah hajinya tidak sempurna.
Makna yang terkandung dari wukuf di Arofah, secara harfiah adalah, wukuf artinya berhenti, Arofah artinya kenal.
Makna sebenarnya adalah bertemu, maka ketika wukuf kita harus berdiam diri dengan kata lain mematikan diri sebelum mati. Biasanya ketika itulah akan terbayang betapa kecilnya kita jika dibandingkan dengan kekuasaan Allah SWT dan ketika itu timbul rasa pilu menyebabkan air mata membasahi pipi.
Wukuf di Arofah mempunyai rukun tertentu, diantaranya tidak boleh membicarakan masalah duniawi, membunuh hewan, dan lain-lain. Jika itu dilanggar maka kita wajib membayar DAM (denda). Yang menjadi keanehan kala itu adalah, benar-benar nampaknya kejujuran.
Semua hati ketika itu sebenarnya sama merasakan kebahagiaan, karena memang Allah SWT laksana menemui kita, dibimbingnya hati kita kepada kejujuran, ditumbuhkannya rasa percaya diri dan lupa kepada kesenangan keduniaan.
Dalam waktu tertentu ketika wukuf itu, Allah tetapkan hati kita tawajjuk, konaah, sabar dan ikhlas, sehingga hampir-hampir diri itu berjanji untuk tidak mau berbuat salah dikemudian hari. Itulah didikan yang sangat mulia terkandung dalam ibadah wukuf, disini pulalah ukuran haji yang mabrur dan akan terealisai ketika kita kembali ketanah air.
Pengalaman yang dirasakan biasanya sulit diceritakan, baik ketika diperlihatkan kebaikan sehingga kita merasa senang, atau sebaliknya ketika diperlihatkan segala kejahatan, sehingga kita merasa bersedih.
Perubahan sikap dan prilaku jauh berubah total setelah kita kembali dari menjalan haji, diantaranya, ibadah semangkin meningkat, baik kwalitas maupun kwantitasnya, segala sikap tercela ditinggalkan, segala yang bermanfaat dilakukan.
Dengan kenyataan ini, itulah peridikat seseorang mendapat haji yang mabrur, peridikat yang semua orang menginginkannya, imbalannya adalah Syurga, kenikmatan yang haqiqi hidup diakhirat yang tiada berkesudahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar